Cinta Tak Selalu Sehat, Tapi Sulit Dihindari
Ada ironi dalam cinta: kita tahu seseorang tidak baik untuk kita,
tapi hati tetap merindukannya.
Kita tahu dia menyakiti, namun otak tetap memutar ulang kenangan indah.
Kenapa bisa begitu? Jawabannya ada di psikologi — bukan hanya perasaan.
1. Otakmu Ketagihan “Hormon Bahagia” dari Kenangan
Saat jatuh cinta, tubuh melepaskan dopamin dan oksitosin — hormon kebahagiaan dan keterikatan.
Meskipun hubungan itu sudah berakhir, otakmu masih mengingat “sumber” kebahagiaan itu: dia.
Jadi setiap kali kamu ingat dia, dopamin kembali naik sedikit.
Itulah kenapa kamu merasa hangat sekaligus sakit saat merindukannya.
2. Luka Emosional Membuat Kita Ingin Penutupan
Kamu tidak hanya rindu orangnya — kamu rindu penjelasan yang tidak pernah datang.
Otak mencari “closure” agar rasa sakit berhenti.
Karena tidak mendapatkannya, kamu terus terjebak dalam kenangan yang belum selesai.
3. Rindu Adalah Bentuk Penolakan Realita
Merindukan seseorang yang menyakiti kadang bukan karena cinta,
tapi karena kamu belum menerima kenyataan bahwa hubungan itu memang harus berakhir.
Kamu tidak benar-benar ingin dia kembali — kamu hanya ingin rasa kehilangan itu hilang.
4. Trauma Bonding: Keterikatan yang Terbentuk dari Luka
Dalam psikologi, ada istilah trauma bonding —
ketika seseorang terikat secara emosional dengan orang yang justru menyakitinya,
karena rasa cinta bercampur dengan ketakutan, harapan, dan rasa bersalah.
Itulah mengapa kamu sulit pergi, meski tahu hubungan itu salah.
5. Rasa Rindu Itu Akan Berkurang — Kalau Kamu Tidak Memberinya “Makanan”
Setiap kali kamu stalking, memutar lagu kenangan, atau membuka chat lama,
kamu memberi makan rindu itu.
Berhenti memberinya ruang, dan lihat bagaimana perlahan otakmu belajar:
“Tidak semua yang aku inginkan, baik untukku.”
💬 Penutup: Belajarlah Merindu Tanpa Kembali
Tidak semua rindu harus diobati dengan pertemuan.
Kadang yang kamu butuhkan bukan dia — tapi kedamaian yang pernah hilang bersamanya.
Izinkan dirimu merindu, lalu lepaskan dengan tenang.
Karena pada akhirnya, rindu yang tidak dibalas adalah guru terbaik untuk mencintai diri sendiri.
💭 Pernah merasakan rindu yang menyakitkan?
Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar dan jangan lupa follow Hidup & Hati untuk bacaan reflektif dan psikologis lainnya.
#psikologi #cinta #hubungan #selfhealing #toxicrelationship